Lkd0w4E1RXeko9lO8B7b5aHwUYMeguVeq3zLAoHH

Peran AI Artificial Intelegence di Masa Depan, Begini Soal Teknologi Kecerdasan Buatan dari Para Ahli

Peran AI Artificial Intelegence di Masa Depan, Begini Soal Teknologi Kecerdasan Buatan dari Para Ahli

Sumber gambar Pixabay 


Saat ini kecerdasan buatan atau yang ramai dikenal dengan istilah Artificial Intelligence sudah ada dan berjalan beriringan dengan kehidupan manusia.

Hadirnya kecerdasan buatan tersebut dapat memberikan manfaat terhadap peran manusia. Hal itu bisa terwujud berkat adanya kemajuan teknologi dan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan.

AI Artificial Intelligence, disadari atau tidak, memiliki peran positif dalam membantu aktivitas dan pekerjaan manusia dalam menyelesaikan permasalahannya.

Artinya, peran Artificial Intelligence dalam mempermudah pekerjaan sudah tidak diragukan lagi. Misalnya saja peran AI dalam beberapa media sosial.

Setiap hari, banyak orang yang menggunakan media sosial untuk pekerjaannya ataupun hiburan.

Tak banyak yang tahu jika salah satu platform media sosial telah menerapkan sistem AI di dalamnya.

Misalnya saja seperti Facebook dan Instagram. Dengan teknologi canggih yang dimiliki di dalamnya, kita bisa menikmati konten-konten yang relevan sesuai dengan apa yang kita sukai.

Teknologi AI bisa mengenali dan mengambil data dari pengguna mengenai interest konten yang kita sukai lalu kemudian menampilkan konten yang sesuai minat pada media sosial baik itu Facebook maupun Instagram.

Selain penerapan teknologi AI pada media sosial. Kecerdasan buatan yang ada pada fitur search engine atau mesin pencarian pun bisa memberikan pengalaman menarik bagi penggunanya.

Hasil relevan yang disuguhkan, hanya dengan memasukan kata kunci saja maka hasil pencarian akan menampilkan informasi relevan.

Adanya kemajuan teknologi AI atau kecerdasan buatan informasi yang dibutuhkan dari hasil pencarian hanya akan menampilkan informasi data yang relevan dengan kebutuhan yang kita inginkan.

Aplikasi streaming musik dan film pun tidak kalah menarik. Saat ini banyak platform yang menerapkan keuntungan dari Artificial Intelegence.

Selain itu, peran teknologi AI untuk transaksi keuangan dengan mobile banking, pemanfaatan transportasi online menggunakan kecerdasan buatan, apliaksi belanja online yang dapat mengetahui minat  dan kebutuhan user.

Dan masih banyak lagi penerapan kecerdasan buatan atau Artificial Intelegence (AI) dalam kehidupan yang dapat membantu peran manusia untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan. Tujuannya yakni akan mempermudah dan mengefisienkan suatu pekerjaan.

Yang jadi pertanyaan adalah apakah kecerdasan buatan atau Artificial Intelegence (AI) yang kita kenal saat ini akan selalu memiliki peran positif pada manusia di masa depan? Atau mungkinkah teknologi AI dapat menggantikan peran manusia atau SDM seutuhnya?

Pertanyaan tersebut bisa saja muncul pada benak kita.

Dewan TIK Nasional (Wantiknas) sebagai lembaga multi-stakeholder mengadakan diskusi mengenai potensi AI di masa depan dengan topik pembahasan kecerdasan buatan yang diselenggaran pada 11 Februari 2023.

Dalam diskusinya, Ashwin Sasongko, Anggota Tim Pelaksana Wantiknas menyampaikan bahwa AI bukan lah sebuah ancaman terhadap SDM. AI merupakan salah satu alat teknologi untuk menjalankan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE).

"Yang jelas Wantiknas harus melaksanakan arahan presiden agar SPBE jalan dan disupport oleh AI dan ini bisa menjadi sebuah kolaborasi antara teknologi dengan SDM," dikutip dari wantiknas.go.id.

Artinya, ia menambahkan, bahwa kecerdasan buatan atau teknologi AI sangatlah berpeluang besar bagi industri-industri AI di Indonesia.

Jadi jangan terlalu mengkhawatirkan jika kehadiran AI dapat mempengaruhi SDM di Indonesia walaupun saat ini teknologi tersebut sedang menjadi trend di dunia.

Angapan tersebut diperkuat oleh Ketua Indonesia AI Society, Lukas yang menyampaikan soal AI di masa depan masih dalam forum yang sama.

Menurutnya, SDM bisa memiliki keahlian baru tanpa perlu khawatir akan terpengaruh oleh hadirnya teknologi AI.

"Jadi jangan takut kalau SDM akan digantikan oleh AI. SDM bisa diberikan skill baru yang tidak bisa digantikan dengan mesin," imbuhnya.

Selaras dengan apa yang disampaikan oleh Lukas, Chief Scientist & Founder Delligence AI, Ivan Fanany memberikan analogi mengenai kolaborasi antara mesin dengan SDM.

Menurut Ivan, SDM harus mengupgarde skill. Ia mengambil contoh bahwa jika seorang tukang cuci piring yang berperan sebagai SDM maka mesin cuci adalah mesinnya.

Dari situ ia menjelaskan bahwa SDM perlu untuk meningkatkan keahlian agar tidak tergantikan oleh mesin.

Pernyataan tegas pula datang dari Co Founder & CTO Nodeflux, Faris Rahman soal AI di masa deoan. Ia ikut membenarkan jika tidak semua teknologi dapat menggantikan manusia.

"Tidak semuanya bisa diselesaikan oleh AI, tetapi bagaimana AI bisa membantu. Misalnya ketika banjir datang dihadirkan alat pendeteksi solid waste juga adapula cctv," ungkap faris masih dalam diskusi Embracing AI for the Wider Goods in Indonesia.

Sumber : wantiknas.go.id


Artikel Terbaru