Lkd0w4E1RXeko9lO8B7b5aHwUYMeguVeq3zLAoHH

Mengenal Multimeter Analog dan Digital

Mengenal Multimeter Analog dan Digital gambar kakangnurdin


Pengenalan Multimeter

Pengukuran tegangan listrik pada suatu rangkaian dapat dilakukan dengan menggunakan alat ukur multimeter. Multimeter yang ada saat ini dibedakan menjadi 2 jenis yaitu multimeter analog dan multimeter digital.

Secara fungsi, kedua jenis multimeter tersebut memiliki peran yang sama. Perbedaan untuk multimeter analog dan multimeter digital hanya terletak pada cara pembacaan hasil pengukurannya saja.

Pada multimeter analog hasil pengukurannya ditampilkan dalam bentuk pergerakan jarum yang menunjukan angka tertentu.

Sedangkan untuk multimeter digital, hasil pengukurannya ditampilkan dalam bentuk angka berupa digital. Pengguna alat ukur ini akan sangat dimudahan dengan cara pembacaan yang seperti itu.


Pengertian Multimeter

Multimeter sering disebut juga dengan sebutan Multitester. Multitester artinya dapat mengukur lebih dari satu besaran listrik.

Terkadang orang-orang menyebut multimeter ini dengan sebutan Avometer yang merupakan singkatan dari Ampere, Volt dan Ohm Meter.

Multimeter adalah alat ukur listrik yang berfungsi untuk mengukur besarnya nilai tegangan (volt), mengukur besarnya nilai arus (ampere) dan mengukur besarnya nilai tahanan (ohm) pada suatu rangkaian.

Penggunaan multimeter dapat diperuntukan untuk pengukuran arus listrik searah atau direct current (DC) dan pengukuran arus bolak-balik atau alternating current (AC).


Multimeter Analog dan Digital

Terdapat dua jenis multimeter yang ada saat ini yaitu multimeter analog dan multimeter digital. Kebetulan saya memiliki kedua jenis multimeter tersebut, bentuk penampakannya seperti berikut ini :


Mengenal Multimeter Analog dan Digital gambar kakangnurdin


Pada umumnya, baik itu multimeter analog maupun multimeter digital, kedua-duanya memiliki 3 bagian utama yaitu :

  1. Display berfungsi sebagai tampilan hasil pengukuran
  2. Probe berfungsi sebagai alat mengukur benda kerja
  3. Saklar selektor berfungsi untuk menentukan besaran dan range yang diinginkan


Fungsi Multimeter

Multimeter tidak hanya digunakan untuk melakukan pengukuran besaran listrik tegangan, arus dan hambatan saja.

Pada multimeter digital, selain dapat digunakan untuk mengukur tegangan, arus dan hambatan, multimeter jenis ini juga dapat mengukur besaran frekuensi (Hertz) dan mengukur nilai suhu.

Tidak hanya itu. Semakin berkembangnya teknologi, Multimeter digital juga dapat digunakan untuk mengukur besaran lain seperti :

  1. Kapasitansi (Capacitance) untuk mengukur nilai Kapasitor dengan satuan Farad
  2. Induktansi (Inductance) untuk mengukur nilai Induktor dengan satuan Henry
  3. Pengujian komponen semikonduktor seperti Dioda dan Transistor

Tak heran memang jika alat ukur multimeter digital ini lebih banyak diminati oleh para Teknisi dari pada multimeter analog.

Disamping harganya yang semakin terjangkau, multimeter digital ini juga memiliki keakurasian yang tinggi dalam hal pengukurannya dibandingkan dengan multimeter analog.

Dari segi penggunaannya pun multimeter digital lebih mudah digunakan (use friendly).


Multimeter Analog

Multimeter Analog adalah multimeter yang dapat bekerja menggunakan skala dan jarum sebagai penunjuk nilainya. Setiap kali melakukan pengukuran maka jarum penunjuk atau pointer akan bergerak dan berhenti pada posisi nilai skalanya.

Rentang nilai skalanya dari nilai minimum hingga maksimum. Untuk mengukur besaran tegangan dan arus cara pembacaan nilainya yaitu dari kiri ke kanan. Pointer akan bergerak dari nilai minimum ke nilai maksimum.

Sedangkan untuk mengukur nilai hambatan, cara membaca nilainya yaitu dari kanan ke kiri.

Saat sedang tidak dipergunakan, jarum penunjuk harus berada di posisi 0 (nol) pada display (zero correction)  agar hasil pengukurannya memiliki keakurasian yang tinggi.

Multimeter dapat digunakan untuk mengukur tegangan AC maupun DC sesuai dengan pemilihan saklar selektor yang kita inginkan.


Prinsip atau Cara Kerja Multimeter Analog

Multimeter analog bekerja berdasarkan prinsip induksi medan magnet. Secara konstruksi, multimeter analog terdiri dari inti yang berbentuk tabung silinder. Disekitar Inti yang berbentuk tabung silinder tersebut dikelilingi oleh kumparan lilitan

Jarum penunjuk diikatkan dengan kumparan lilitan.

Inti yang berbentuk tabung silinder dan lilitan kumparan tersebut diapit oleh dua buah medan magnet permanen.

Secara sederhana, prinsip kerja multimeter analog adalah ketika ada sejumlah arus yang mengalir melalui lilitan atau kumparan maka akan terjadi induksi medan magnet yang dipengaruhi oleh magnet permanen yang mengapitnya, sehingga dapat menggerakan jarum atau pointer untuk menunjukan nilai pembacaan nilainya.


Multimeter Digital

Hasil pengukuran multimeter digital ditunjukan dalam bentuk angka. Untuk melihat keakurasian multimeter digital, dapat dilihat dari jumlah digit angka desimal. Semakin banyak jumlah digitnya maka multimeter tersebut semakin akurat.

Pada multimeter digital, komponen didalamnya harus dilengkapi dengan ADC atau Analog to Digital Converter, bagian pendukung lainnya seperti enkoder, rangkaian pengkondisian sinyal dan masih banyak lagi.


Perbedaan Multimeter Analog dan Multimeter Digital

Berikut ini tabel perbedaan multimeter analog dan multimeter digital adalah :


Multimeter AnalogMultimeter Digital
Jika polaritas pengukurannya terbalik
maka pointer akan bergerak ke kiri
Jika polaritas terbalik nilai angka
penunjukan akan negatif
Impedansi imputan merupakan variable
yang mengalammi perubahan
pada rentang tertent
Impedansi digital akan konstan
disemua pengukuran
Tidak memerlukan
komponen ADC dan lain-lain
Memerlukan komponen ADC, LCD
dan komponen penunjang lainnya
Dari segi pembacaan hasil pengukuran
cukup sulit dan memerlukan ketelitian
dalam membacanya
Mudah untuk membaca hasil
pengukuran, hanya dengan
melihat angkanya saja
Biasanya hanya untuk mengukur
Tegangan, Arus dan Hambatan
Selain mengukur Tegangan,
Arus dan Hambatan, dapat
mengukur besaran lainnya
Keakurasian pengukuran rendah
Keakurasian pengukuran tinggi


Demikian penjelasan singkat mengenai multimeter analog dan multimeter digital kali ini, semoga bermanfaat.

Artikel Terbaru