Lkd0w4E1RXeko9lO8B7b5aHwUYMeguVeq3zLAoHH

Apa yang Terjadi Jika Beban Arus Listrik pada Instalasi Melebihi Kuat Hantar Arus (KHA)?

Apa yang Terjadi Jika Beban Arus Listrik pada Instalasi Melebihi Kuat Hantar Arus (KHA)?


Tahukah Anda, apa yang akan terjadi jika beban arus listrik yang mengalir pada sebuah kabel instalasi kelistrikan melebihi dari Kemampuan Hantar Arusnya atau KHA?

Bagi yang belum mengetahui, bisa menyimak penjelasan singkat berikut ini. Akibat jika beban ampere instalasi listrik melebihi dari kemampuan hantar arus (KHA).

Sebelum memulai, penjelasan mengenai Kuat Hantar Arus (KHA) berikut dirangkum dari berbagai sumber yang terpercaya.

Lanjut.

Jadi, jika beban atau load ampere pada instalasi listrik melebih dari kemampuan hantar arus (KHA) maka akan berefek pada kabel yang digunakan di instalasi tersebut.

Lebih jauh lagi, hal tersebut bisa saja menimbulkan fatal atau kerugian yang lebih besar jika terus dilakukan dalam waktu yang cukup lama.

Artinya, kondisi itu perlu dihindari jika kabel yang digunakan memiliki nilai KHA yang lebih kecil dari beban ampere yang akan mengalir pada instalasi listrik. Baik itu pada kondisi instalasi listrik industri maupun instalasi listrik rumah tinggal.

Demi menghindari resiko yang tidak diinginkan di kemudian hari, maka simak penjelasan mengapa KHA tidak boleh lebih kecil dari beban atau load arus listrik ampere yang akan mengalir pada sebuah instalasi listrik.

Kita ilustrasikan. Jika kondisi beban atau load ampere lebih besar dari pada KHA kabel, sebagai berikut:

Misalnya saja, seorang teknisi listrik telah melakukan perancangan dan pemasangan instalasi listrik. Setelah dihitung-hitung ternyata instalasi listrik yang dirancang membutuhkan beban atau load sebesar 16 ampere.

Namun ternyata, aktual dilapangan kabel yang digunakan pada instalasi listrik tersebut adalah kabel instalasi dengan luas penampang sebesar 1,5 mm2. 

Jika merujuk pada tabel kemampuan hantar arus (KHA) dengan ukuran luas penampang sebesar 1,5 mm2 tersebut, didapatkan nilai KHA-nya hanya 6 ampere.

Padahal seharusnya, instalasi listrik yang sudah dirancang tersebut membutuhkan beban atau load sebesar 16 ampere. Jika merujuj pada standar, maka seharusnya kabel yang digunakan memiliki luas penampang 4 mm2, bukan 1,5 mm2.

Jika kondisi tersebut tetap dipaksakan, menggunakan kabel berukuran luas penampang 1,5 mm2. Maka akan berakibat pada kondisi kabel cepat panas.

Konduktor, tembaga di dalam kabel mudah panas bisa terjadi karena arus berlebih saat pemakaian di kondisi maksimalnya.

Jika kondisi tersebut terus-menerus berlanjut tanpa adanya tindakan perbaikan maka isolator kabel pun cepat panas bahkan bisa meleleh. Lebih jauh, bisa muncul percikan bunga api dan kabel bisa terbakar.

Maka dari itu, gunakanlah kabel dengan luas penampang yang sesuai dengan kebutuhan beban arus listrik dan bisa memenuhi KHA-nya. Sehingga instalasi listrik bisa aman dan jauh dari permasalahan yang tidak diinginkan.

Pelajari juga Rumus Cara Menghitung Kuat Hantar Arus (KHA) Menentukan Luas Penampang Kabel sehingga ketika Anda akan merancang sebuah instalasi listrik akan lebih mudah menentukan berapa luas penampang kabel yang digunakan.

Artikel Terbaru