Hari itu saya lagi ada jadwal kalibrasi thermometer glass. Seperti biasa, alat standar sudah siap, oil bath sudah menyala dengan suhu stabil, dan saya tinggal mulai memasukkan thermometer ke dalam media.
Awalnya semua terlihat normal. Oil bath jalan, sensor acuan juga menunjukkan suhu stabil. Tapi begitu saya lihat thermometer glass yang mau diuji, kok ada yang janggal. Kolom air raksa di dalamnya terlihat putus-putus, seperti bolong di tengah.
Saya sempat berhenti sejenak, mikir. “Jangan-jangan ini thermometer pernah jatuh atau kena guncangan waktu dikirim.” Karena biasanya masalah seperti ini muncul kalau kolom air raksa terpisah (column separation). Kalau dibiarkan, jelas hasil kalibrasinya tidak valid.
Akhirnya saya coba putar-putar dulu posisi thermometer, berharap kolomnya menyatu kembali. Tapi hasilnya tetap sama, air raksa masih kelihatan putus. Di titik ini saya sadar, thermometer seperti ini memang perlu perbaikan dulu sebelum bisa dipakai lagi.
Pelajaran dari Pengalaman
Dari pengalaman ini saya belajar satu hal:
Kalibrasi thermometer bukan hanya soal mengikuti prosedur, tapi juga harus jeli mengamati kondisi fisik alat. Kadang masalah sederhana seperti kolom air raksa yang putus bisa bikin seluruh hasil pengukuran jadi tidak berguna.
Pengalaman kecil ini cukup jadi pengingat buat saya. Bahwa di dunia kalibrasi, detail sekecil apapun bisa punya dampak besar.
Kesimpulan
Jadi, cerita sederhana ini menunjukkan bahwa kalibrasi itu bukan sekadar rutinitas teknis, tapi juga latihan kesabaran, ketelitian, dan perhatian pada hal-hal kecil yang sering terlewat.
#kalibrasi #thermometer #oilbath #airraksa #ceritaLab