Perjalanan dinas kali ini membawa saya ke Jakarta. Tujuan saya bukan mall atau pusat hiburan, melainkan sebuah kampus ternama di ibu kota yang terkenal dengan aktivitas akademik dan fasilitas laboratoriumnya. Ada satu tugas penting yang harus saya kerjakan di sana: kalibrasi alat uji tekanan.
Tiba di Kampus
Begitu sampai di area kampus, suasananya langsung terasa hidup. Mahasiswa lalu-lalang dengan kesibukan masing-masing: ada yang membawa buku tebal, ada yang santai duduk di bawah pohon, bahkan ada yang sibuk persiapan praktikum. Rasanya seperti bernostalgia ke masa kuliah dulu, hanya saja kali ini saya datang bukan sebagai mahasiswa, tapi sebagai tamu dengan urusan pekerjaan.
Gedung laboratoriumnya terlihat kokoh dan modern. Dari luar saja sudah terasa, tempat ini jadi pusat belajar dan riset.
Kenapa Kalibrasi Itu Penting?
Kalibrasi kalau dijelaskan singkat itu mirip ngecek timbangan di warung. Kalau beli 1 kilo gula, ya harus benar-benar 1 kilo, jangan sampai kurang. Begitu juga dengan alat uji tekanan.
Alat ini dipakai buat mengukur seberapa kuat suatu material bisa bertahan ketika diberi tekanan. Supaya hasilnya nggak ngaco, ya harus dikalibrasi dulu. Kalau tidak, data yang keluar bisa salah, dan itu berbahaya kalau dipakai sebagai dasar keputusan teknis.
Proses Kalibrasi
Di laboratorium kampus, saya mulai dengan pengecekan awal: kondisi alat, panel, dan sistemnya. Setelah itu, masuk ke tahapan uji tekanan secara bertahap. Setiap angka hasil pengukuran dibandingkan dengan standar acuan yang sudah pasti keakuratannya.
Kalau ada hasil yang nyeleneh, langsung dicatat dan disesuaikan. Semua data didokumentasikan rapi supaya alat bisa dipastikan “jujur” saat dipakai lagi.
Suasana Lab
Yang menarik, suasana laboratorium benar-benar aktif. Beberapa staf teknisi terlihat sibuk menyiapkan instrumen lain, sementara dari ruang sebelah terdengar suara praktikum mahasiswa. Hiruk pikuk itu justru membuat saya merasa kerja di sini nggak sendirian. Ada energi khas kampus: ramai, penuh aktivitas, tapi tetap teratur.
Selesai pekerjaan, saya sempat duduk sebentar di luar gedung. Melihat aktivitas mahasiswa, suasana kampus, dan hiruk pikuk ibu kota bikin saya mikir: perjalanan dinas seperti ini ternyata bukan cuma soal kerja, tapi juga soal pengalaman.
Penutup
Kalibrasi alat uji tekanan di kampus ternama Jakarta ini jadi salah satu pengalaman berkesan. Pekerjaan memang tetap pekerjaan, tapi ada cerita kecil di baliknya yang bikin perjalanan terasa hidup.
Kalibrasi sendiri buat saya bukan hanya soal angka dan alat, tapi soal menjaga kepercayaan, memastikan hasil uji benar-benar bisa dipakai, dan memberi kontribusi kecil pada dunia pendidikan maupun industri.
Kadang, perjalanan dinas justru meninggalkan kenangan bukan di laporan kerja, tapi di momen-momen kecil: interaksi singkat, suasana laboratorium, atau sekadar melihat gedung kampus berdiri megah di tengah kota. Dan itulah yang membuat cerita ini layak dikenang.